TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menanggapi soal ide pertemuan antara dirinya dan Presiden Iran, Hassan Rouhani, terkait nuklir.
Baca:
Jelang Idul Adha, Erdogan Sebut Serangan Atas Lira Bakal Gagal
Hubungan dengan Turki Menegang, Trump Sebut Tidak Ada Konsesi
Pemimpin spiritual Iran, Ali Khamenei, melarang pemerintah untuk bertemu dengan Trump, yang dinilai tidak bisa dipercaya. Sebaliknya, Presiden Rouhani melontarkan kemungkinan soal pertemuan ini.
“Jika mereka ingin bertemu itu bagus. Dan jika mereka tidak mau bertemu, saya tidak peduli,” kata Trump dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, Senin, 20 Agustus 2018.
Trump, seperti dilansir CNN, menyatakan AS keluar dari perjanjian joint comprehensive plan of action mengenai penghentian pengembangan nuklir Iran dengan imbalan pembukaan sanksi ekonomi. JCPOA ini diteken para era Presiden Barack Obama pada 2015 dan didukung lima negara besar lainnya seperti Rusia, Cina, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Kombinasi foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. (AP Photo)
AS mengancam perusahaan dan negara yang melakukan bisnis dengan Iran tidak akan boleh berbisnis dengan AS. Ini membuat sejumlah investor keluar dari Iran seperti Total, yang awalnya bakal menggarap kandungan gas dan minyak di salah satu ladang migas di Iran.